BOLAKAKI

Popo humaya mola politik botiy bo delo bali. Tingga woluwo klub-klub bola, bo delo partai². Di samping memikirkan kemenangan, klub-klub bola itu memikirkan tentang pendapatan klub karena klub harus bertahan hidup karena berkaitan dengan hidup orang banyak.

Para anggota dewan ibarat pemain profesional. Dia hanya hidup dari kontrak. Klub mana saja yang paling menguntungkannya, itu yang dia pilih sebagai tempat bermain bola.

Lalu ada pengamat dan penonton bola. Nah itu orang pada umumnya. Diri kita sendiri. Terlalu kecil kemungkinan supporter Persigo, misalnya, menjadi supporter PSM. Begitu pula sebaliknya.

Nah, ciri-ciri “penonton” dalam politik juga mirip dengan “penonton” bola, yaitu;

1. Mereka yang lebih tahu daripada pemain. Maa mate pemain to lapangan, uwalo penonton mao bo pepedu😁 karena lo talawa peendta lo lepa bali.😃

2. Pemain ja o suara, hipooyonga tapi to stadion penonton yang paling berisik. Odito olo to politik. 😃

3. Pemain jarang baper. Yang paling baper justru para supporternya.

4. Supporter lebih mudah meninggalkan klub. Kalau dia mau tinggalkan, dia pergi begitu saja. Beda dengan pemain yang terikat kontrak.

Panitia pertandingan bola madelo KPU. Wasit liyo adalah bawaslu. Komplit sudah. Politik bo delo bali.🙂

Ada yang mau tambah? 🙂

Start typing and press Enter to search