LOMBA KEISLAMAN

Saya juara Lomba Sholat. Sholatnya di atas panggung, bukan di waktu sholat, dan bukan sholat beneran.

Saya juara 2 lomba adzan. Adzannya di atas panggung, bukan di waktu adzan, dan adzan ini bukan utk memanggil sholat — sekadar praktik adzan.

Pernah juga ada lomba khotbah jumat, pelaksanaannya hari minggu, bukan di masjid tapi di gedung taman pengajian. Lomba yg ini sy tak ikut.

Demikianlah lingkungan sy di kompleks Masjid Attaubah Ayula. Jangankan bulan puasa, di hari2 lain pun byk lomba2 diadakan, entah cerdas cermat, lomba bersepeda, lintas alam, dll, dll.

Yg utama diajarkan oleh Pasisa Riko, guru ngaji kami, adalah ADAB. Adab kepada ortu, orang yg lebih tua, para kyai dan ustadz, adab kpd yg lebih tua, adab ketika berada di masjid, adab sholat, dll.

Yg kedua diajarkan adlh ttg hakikat, hikmah dan nilai2 keagamaan. Biasanya diambil dari hikmah yg tersebar di kisah2 dahsyat. Pasisa Riko selalu sangat menarik dlm mohungguli.

Yg ketiga diajar tentang pengetahuan umum, berupa pembahasan ttg fenomena yg sedang terjadi.

Yg keempat, kami diajar teknik wudhu, adzan, sholat, tadarus, qiroah (pakai nada Husaini, Bayati, dll), percakapan praktis bahasa Arab (sedikit), mohudu tunggudu, khotbah, dll.

Nah, yg dilombakan itu hanya yg keempat itu. Dari MTQ, hingga lomba Mohudu Tunggudu. Bisa dilakukan kapan saja, dimana saja.

Start typing and press Enter to search