ARY M PEDJU
Tahun 1980-an, zaman Orba sedang kuat-kuatnya, dia dipanggil oleh tiga mentri sekaligus utk klarifikasi tentang pernyataannya di Koran Kompas bahwa Indonesia tak punya bargaining yg kuat terhadap lembaga/negara asing pemberi hutang.
Dengan kecerdasannya, orang Gorontalo ini dapat diterima alasan-alasannya. Pemerintah, besoknya, utk menjaga keyakinan publik, bikin berita di koran yg sama dengan judul sebaliknya.
Andaikata analisisnya tidak dapat diterima, di zaman itu, dia bisa terancam dari sisi bisnis, profesi, dll. Tetapi yang terjadi sebaliknya, Ary Mochtar Pedju justru mendapatkan kepercayaan dari Presiden Soeharto untuk melaksanakan beberapa program yang erat kaitannya dengan teknologi.
Ary M Pedju lahir dan besar di Gorontalo 87 tahun lalu. Melanjutkan studi ke ITB, lalu mendapatkan beasiswa ke MIT, USA, perguruan tinggi terbaik di dunia kala itu, mendapatkan gelar Master di bidang arsitektur.
Pulang ke Indonesia, Ary mendirikan perusahaan konsultan Encona dan menjadi perusahaan terbaik di bidangnya.
Catatan: Saya melihat karya2 desain pak Ary yang dibuatnya puluhan tahun lalu. Dia mampu mendesain gedung2 penting di Amerika, Indonesia, dan beberapa negara lainnya dengan tangannya sendiri. Menurut saya, itu karya seorang jenius karena sangat detail dan indah. Bahkan sulit membuat gambar seperti itu dengan mesin/komputer modern sekarang pun.
Ary M Pedju, sang pengusaha sukses itu, berkolaborasi dengan Karim Kono, pengusaha nasional pula, pada dekade 1990-an utk mengentaskan anak-anak Gorontalo dalam pendidikan. Mereka disupport oleh Menristek BJ Habibie, Walikota Joesoef Dali, Bupati Imam Nooriman.
Salah satu legacy/warisan beliau berdua adalah 22 anak Gorontalo yang disekolahkan di Jakarta (ketika itu MAN SIC belum ada) dan sy bangga merupakan satu dari 22 itu.
Bagi kami semua anak-anak ideologis ini, pak Ary sekeluarga dan pak Karim sekeluarga adalah anugerah Allah SWT. Merekalah tangan Tuhan yang mengubah pandangan kami yang sempit (hanya taputar2 bahas Gorontalo) menjadi berpikiran tentang semesta tanpa kehilangan akar keGorontaloan.
Pak Ary Pedju sekarang berumur 87 tahun. Memorinya masih tajam, jika berkisah pasti detail, dan semangatnya luar biasa.
Semoga panjang umur pak Ary dan bu Ary (bu Ulfah Datau). Baarakallaahulakum sekeluarga. Aamiin…