PERANG BARITO 1980-an

Jika libur panjang tiba, hampir dipastikan musim perang sdh dekat. Berawal dari palapudu yg bikin tohumato…Setelah bosan dgn palapudu, maka eskalasi perang meningkat dan persenjataan pun dipercanggih dgn hulapa yg berisi ti’e…lebe pidis naakuuu…

Karena bakupanas, maka persenjataan diganti dgn yg lebe pidis lg…sepotong papan dibentuk persis senjata, di bagian atasnya dipasang pelontar dari karet pentil, pelurunya adlh tali lo kadera. Adik sy, te Aton, pernah di-dusu2 oleh papa sy krn kursi yg baru dibelinya mendadak tinggal rangka, talinya habis…yah…te Aton potong2 jadi peluru! 😀😀

Itu senjatanya. Bomnya adlh tolor bili. 😀.

Di suatu pertempuran yg dahsyat di tengah sawah berlumpur dan sebagiannya ber-topingo, tiba2 sj seorang musuh (te Paino, anak yg baru pindah dari kota besar) membunyikan senjatanya yg tampak sangat menakutkan; bunyinya seperti senjata yg ada di adegan perang di tipi, di ujung senjata itu menyala lampu merah berkelap kelip, terkadang terdengar suara dari pistol aneh itu, “Menyerahlah! Menyerahlah! Kalian sdh terkepung!”

Kita yg baru pertama kali melihat pistol secanggih itu akhirnya lari tunggang-langgang. Jangan2 itu pistol laser spt yg ada di pelem2! Naakuuu…mototoyopu ito…! Mo jadi abu uutttiiiii ! Lari jo…! Lari jo…! 😀😀

###

Setiap pulkam, sy usahakan sempat nongkrong di perempatan Barito, saling mengingatkan lagi kisah masa kecil dgn kawan2 sepermainan. Betapa serunya hidup di jaman yg semua permainan kita bikin sendiri… 😊🙏

Start typing and press Enter to search