MERDEKA
Di tahun 2006, saya sempat ngobrol dgn bule orang Canada. Dia sudah lancar berbahasa Indonesia. Di Jakarta dia adalah guru di suatu lembaga kursus Bahasa Inggris. (Sayang sekali sy tdk lagi punya file fotonya).
Bule ini bercerita, ketika pertama kali ke Indonesia, di hari pertamanya dia sudah stres. Naik mobil jemputan dari bandara lewat tol, macet bukan main. Padahal itu tol lho. Tiga jam baru sampai di pintu keluar tol.
Masuk ke jalan raya, dia tambah stres. Motor roda dua menyalip dari kiri dan kanan mobil yg dia naiki. Lampu merah diterobos begitu saja oleh pengendara motor, seperti tanpa dosa. Kabel2 listrik, telpon, TV-Kabel, dll sangat tidak rapi menggelantung begitu saja merusak pemandangan kiri-kanan jalan.
“Sepertinya saya tidak akan lama di Jakarta, masyarakat di sini tidak berperadaban (not civilized). Saya akan cepat pulang ke Canada saja yg hidup masyarakatnya lebih teratur,” kata dia kepada bosnya, sambil mengeluhkan betapa dia tdk happy setelah sebulan di Jakarta, wabilkhusus melihat semrawutnya jalanan karena siur-simpangnya motor roda dua.
Bosnya tersenyum dan berkata. “Kau pakai motor yg ada di rumahku. Pakailah selama sebulan dulu. Cara bermotornya kau ikuti cara orang Jakarta bermotor. Kalau ditilang polisi, kasih saja uang sedikit ke polisinya. Aku berani bertaruh, dengan begitu, maka bulan depan kamu tidak mau lagi balik ke Canada.”
Si bule ini melakukan semua yg disarankan bos pemilik lembaga kursus English itu. Dia pakai motor setiap hari dari apartemen ke tempat dia mengajar private.
Dia ikuti cara orang Jakarta bermotor. Laju. Salip sana, salip sini. Kadang motor itu lewat trotoar, tidak peduli dengan rambu jalan dan lampu merah–yg penting terlihat aman. Dan kalau ditilang polisi, cukup bayar saja sedikit maka batal ditilang.
Sebulan kemudian, bosnya bertanya, “Gimana, tetap mau pulang ke Canada?”. Dengan bersuara agak keras, sesekali terkekeh si bule ini menjawab, “Gak jadi bos. Aku di Jakarta saja. Di sini lebih bebas merdeka. Di Canada, salah sedikit saja kena denda. This (Indonesia) is a really free-free-free country. Paling bebas di dunia. Asyik benget. Untuk apa kembali ke Canada?”.
===
Moral of the story : definisi ‘merdeka’ berbeda bagi setiap orang.