TOKOH YG SEJUK ITU PERGI

Beliau gugur dalam tugas. Rabu 2 Maret 2022 malam, sebagai Bupati beliau masih sedang me-manage beberapa pejabat Gorontalo Utara untuk program pembangunan di Gorut.

Beberapa hari sebelumnya saya masih sempat jumpa dan berbincang lepas dengan Bupati Indra Yasin. Di Kota, di Marisa dan di Kwandang.

Beliau sehat² saja. Biasa. Tak ada yg aneh. Sampai saya dan semua orang, pada Kamis 3 Maret 2022 dikagetkan oleh berita tentang wafatnya pak Indra Yasin.

Allah memanggilnya di saat sedang bertugas demi rakyatnya. Allah memanggilnya tanpa perantaraan penyakit serius. Allah memanggilnya dalam keadaan tenang, di sepinya waktu fajar. Kita semua tertegun, dan saya meyakini bahwa Allah menyayangi dan merindukannya dengan sangat.

Innaa lillaahi wa innaa ilayhi rooji’uun. Sesungguhnya segalanya dari Allah dan segalanya kembali padaNya, tak terkecuali pak Indra Yasin, serta kita semua kelak.

Di awal terbentuknya Provinsi Gorontalo, Pak Indra Yasin adalah Sekretaris Dewan di DPRD Provinsi kita. Beliau melayani pimpinan dan anggot dewan yg berjumlah 45 orang. Sama sekali tak pernah terdengar ada anggota dewan yg tidak puas dengan kinerja pak Sekwan Indra Yasin. Yg sy lihat dan dengar ketika itu hanya pengakuan dan pujian betapa beliau adalah orang yg jujur dan teliti.

Nasib pak Indra, menurut saya, tidak dia rencanakan. Allah lah yg men-drive-nya.

Seorang Sekwan yg cenderung tak banyak bicara itu dipilih sebagai Sekda Gorut ketika daerah itu di masa awal pemekaran. Tidak pernah ada kabar atau rencana sebelumnya, mendadak calon Bupati Gorut Rusli Habibie menggandengnya jadi cawabup. Dan menang.

Tidak disangka juga Bupati Rusli menang di Pilkada Gubernur, yg konsekuensinya adalah pak Indra jadi Bupati Gorut untuk sisa masa jabatan.

Pak Indra kemudian dipilih rakyat Gorut kembali jadi Bupati pada Pilkada 2013 dan 2018. Ini yg menarik… Pak Indra bukan konglomerat berlimpahan uang, pak Indra tidak suka money politics – – kalau pun mau, tetap sj dia tidak mampu membayar puluhan ribu pendukungnya.

Orang memilihnya karena rasa sayang. Orang memilihnya karena akhlak beliau yg halus, dudelo mopiyo, mooyoto, pemimpin yg tidak suka berdebat untuk sesuatu yg tidak penting. “Debat hanya mengeraskan hati kan,” kata beliau ke sy suatu waktu.

Karakter setiap pemimpin memang beda-beda. Namun pak Indra adalah pemimpin yg unik. Tidak suka ngomel tanpa juntrungan, tak terbiasa marah² perihal kesalahan² kecil. Bahkan kepada ajudannya sekali pun. “Maa lo hihewo tiy, donggo motalawa?” (Kamu kan sudah lama menangani yg begitu, kenapa bisa keliru?). Itu kalimat pak Indra bila mengingatkan anak buah. Terdengar seperti bukan omelan, tapi pertanyaan yang halus (baya²hu).

Kita bersyukur kepada Allah SWT yg telah memberikan contoh pemimpin dengan karakter sangat santun seperti pak Indra. Kita tidak akan bisa sama persis seperti beliau. Tapi ambillah pelajaran yg baik dari teladan ini. 🙏

Kini pak Indra Yasin telah mendahului kita, melanjutkan perjalanan ke pangkuan Allah SWT. Semoga Allah senantiasa menjaganya, menyayangi rahimahullah.

Semoga keluarga besar yg beliau tinggalkan sabar, kuat, dan kokoh dalam melanjutkan hidup ini.

Semoga rakyat Gorut dan kita semua yg berduka mendoakan beliau almarhum dan mendoakan agar semua orang berbuat yg terbaik bagi banyak orang…sampai saatnya tiba giliran masing² menghadapNya.

Allaahumma-ghfirlahuu, warhamhu, wa’afihi-wa’afu’anhu… 🙏🙏🙏🙏

Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti…

#gorontalo #berduka 😥😥😥

Start typing and press Enter to search