ISTRI

Kepada si calon istri, imam berkata, “Ingin suami sukses? Percayalah kepada suami. Jangan terlalu campuri urusannya. Dia sudah cukup pusing di luar rumah demi keluarga kalian. Tersenyumlah ketika dia berangkat dan tersenyumlah ketika dia pulang ke rumah.”

Lalu pak imam memandangi keduanya, “Dan ingat… Selesaikan masalah di dalam kamar… Jangan di pesbuk! Percuma kalian diakad kalau semua orang tahu masalah kalian.”

Isteri adalah pintu rejeki. Begitu pengalaman saya. Ketika isteri saya tidak restu atas suatu rencana, maka tidak akan berhasil. Tetapi ketika dia ikhlas, maka selalu saja rencana berhasil.

Di masa kita tua nanti, mungkin di rumah tinggal kau dan aku. Ya, persis seperti di dua tahun perdana pernikahan kita. Masa ketika anak2 sudah di rumahnya masing2, sibuk dgn keluarganya masing2, sibuk dgn kerjanya masing2.

Hanya ada kau dan aku. Saat dimana kau merawatku dan aku melindungimu, begitu hening hingga nafasmu terdengar dari bbrp jarak, begitu syahdu karena yg terdengar hanya nyanyian hati gembira.

Kita tidak harus sebahagia Rasul Muhammad dan Khadijah, tidak harus seperti Rasul Yusuf dan Zulaikha, bahkan tak harus seromantis Rudi Habibie dan Ainun. Yang penting kita bahagia di masa tua; telah bermanfaat bagi negara, bangsa, orang banyak, keluarga besar dan anak-cucu kita.

May Allah SWT bless us, bless our fathers and mothers and their fathers and mothers and so on, bless our children, our children’s children and so on.
Aamiin…
Du’ola ode Eeya ito salamati layito….
Je’taime…. 🙂

Start typing and press Enter to search