EFEK DOMINO
1. Calon politik siapkan uang yg banyak.
2. Calon politik bikin baliho, stiker, bendera, uang saksi, bayar iklan, pengerahan massa, acara mahal, kaos, dan atribut lainnya. Itu disebut sebagai ONGKOS POLITIK.
3. Calon politik beli suara pemilih, serta beri uang utk tim sukses yg mengedarkan uang kpd pemilih. Itu namanya POLITIK UANG.
4. Calon politik tsb menang dan mendapatkan kedudukan politik selama 5 tahun. Jadilah dia PEJABAT POLITIK.
5. Pejabat politik hasil money-politics “bermain politik” dalam penentuan proyek2 yg pakai uang rakyat, juga “bermain politik” dlm penunjukan PEJABAT BIROKRASI.
6. Pejabat birokrasi “bermain uang rakyat” utk dipakai menyogok pejabat politik, supaya jabatannya di birokrasi/pemerintah semakin naik dan kewenangan makin besar. Pengusaha proyek (kontraktor) “bermain uang rakyat” untuk diberi ke pejabat politik, supaya dapat proyek.
7. Karena permainan uang rakyat yg dilakukan oleh pejabat birokrasi dan pengusaha, maka kualitas pelayanan terhadap rakyat dan kualitas proyek menjadi berkurang, RAKYAT JADI SUSAH atau TIDAK BERTAMBAH SEJAHTERA.
8. Pejabat politik sudah mendapatkan setoran dari pengusaha maupun dari pejabat birokrasi sehingga uangnya bertambah banyak.
9. Lima tahun kemudian, proses berulang dari awal.
*****
Bagaimana bila pejabat politik mendapatkan jabatan politiknya tanpa money-politics? Ada dua kemungkinannya; 1. Pejabat politik tetap korupsi (melakukan permainan spt di atas), 2. Pejabat politik membersihkan diri dan sekitarnya dari korupsi.
Kesimpulan;
1. Jika money-politics yg berlaku, maka PASTI korupsi tetap ada.
2. Jika money-politics nihil, maka ada kemungkinan terjadi perbaikan.
Ada banyak negara MENJADI MAJU karena tidak melakukan money-politics. Bukan sebaliknya, money politics hilang karena negara sudah maju.
Mari kita berfikir dengan akal sehat….
“Sebagaimana dirimu, seperti itu pula para pemimpinmu.”