Memori SD

1985, sy jadi anak Ma’syitoh dalam kisah teatrikal berjudul “Fir’aun dan Keluarga Ma’syitoh”. Kali ini peran sy benar2 figuran; ditendang2 oleh kawan2 yg berakting sbg pengawal Fir’aun. Tugas sy hanya menangis dan merintih.

Sejak dimulai, pentas sandiwara ini sudah membuat ratusan penonton terharu. Acara peringatan Maulid Nabi yg digelar di SDN 2 Ayula pun menjadi hening, hanya suara pemain drama di atas panggung yg terdengar, walaupun ketika itu tanpa mic.

Pemeran utama Ma’syitoh adlh Sunarti Doda, putri ibu guru kami. Dan yg jadi Fir’aun adlh Saiful Abdjul alias te Pulu alias te Mangele alias te Batara. Dia dipilih jadi pemeran Fir’aun karena paling tinggi di antara kami sekelas dan juga paling galak. 😃

Ketika kisah mendekati akhir, semua penonton tampak tertegun dan sedih dgn cerita keluarga Ma’syitoh yg terus disiksa oleh Fir’aun.

Namun……

“Wahai Ma’syitoh…!! Kamu harus ikut apa yg aku perintahkan….!!! Kalau kamu tidak ikut…., akan KAMU bunuh AKU semua….!!!!”

Hening sesaat…..

Te Mangele, pemeran Fir’aun, kemudian bergumam, “Hadeh… tilala, aba…” dan semua orang di ruangan itu mendadak pecah tertawa. 😃😃😃

Selesai sudah…..kisah sedih itu berakhir seperti komedi. Semua pemain drama berdialog sambil terkekeh2. Para penonton apalagi. Pak Guru Thalib R Eka yg menjadi sutradara juga tinggal bisa tertawa.


Inilah dia (foto ini), sang pemeran Fir’aun 33 tahun yg lalu. Seperti biasa, setiap ketemu, dia langsung merangkul sy dan tanpa ha-hi-hu kami tertawa bersama. Pasti tertawa karena drama Fir’aun itu selalu ada di benak kami setiap ketemu.

Start typing and press Enter to search